Halo Sobat Gamadiksi USU!
Baru saja terlaksana kegiatan Workshop Seni Gamadiksi atau disingkat WSG pada 27 Mei 2023 yang berlokasi di Gedung Serbaguna Fakultas Ilmu Budaya USU.
Sudah pada tahu belum, apakah
yang dimaksud WSG ?
WSG (Workshop
Seni Gamadiksi) merupakan salah satu program kerja dari Divisi Seni dan
Budaya UKM GAMADIKSI USU periode 2023-2024. Dengan mengambil tema “Pentingnya
Eksplorasi Keanekaragaman Ekspresi Seni dan Budaya Indonesia bagi Generasi Muda
di Era Globalisasi”. Kegiatan WSG ini menghadirkan dua narasumber luar biasa yang
berbagi pengetahuan dan informasi mereka tentang seni musik tradisional milik
Indonesia. Kedua narasumber bernama Choiri Alwi dan Roland Martin Lumantobing. Mereka
adalah mahasiswa jurusan etnomusikologi dari USU. Kegiatan ini turut diha
diri
oleh mahasiswa KIP-K USU mula\
dari angkatan 2020 hingga 2023.
Kegiatan ini
diadakan dikarenakan kurangnya pemahaman, pengetahuan dan minat dari mahasiswa
terkait seni dan budaya dalam negeri. WSG diharapkan menjadi wadah bagi
mahasiswa untuk menambah dan meningkatkan baik dari segi wawasan maupun minat
terkait seni dan budaya tradisional. Mahasiswa sebagai salah satu generasi
perwakilan untuk menyambung estafet ke generasi yang akan datang. Dengan
mempelajari seni dan budaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi komunikator yang
berperan menyampaikan pesan terkait seni dan budaya nusantara, agar tetap dapat
dilestarikan. Melestarikan seni dan budaya memberikan kita kekuatan untuk
menunjukan kekhasan milik negara kita.
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, minat kalangan mahasiswa juga mengalami
pengaruh dari kemajuan teknologi. Sangat banyak jenis-jenis musik yang digemari
para mahasiswa, yang mana seni musik tradisional jarang ditemukan dalam
kesukaan mereka. Bagi sebagian pemuda mungkin menganggap bahwa melestarikan
budaya hanya tugas orang tua. Namun disini melalui WorkShop Seni
Gamadiksi ini akan memberitahu
kepada kamu (audiens). Alasan kenapa pemuda harus terlibat dalam melestarikan budaya
Indonesia.
“Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa indonesia sedang mengalami dekadensi pemuda yang
tidak begitu kenal dengan akan keanekaragaman budayanya sendiri. Hal ini
dikarenakan semakian majunya transformasi teknologi hingga membuat pemuda Indonesia
lupa akan identitasnya sendiri dari segi budaya dan lebih mengenal akan budaya
luar. Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya kami dalam mempromosikan kembali
keanekaragaman budaya indonesia kami menciptakan acara Workshop Seni
Gamadiksi ini dengan harapan agar
generasi muda, khususnya pemuda Sumatera Utara dapat mengenal lebih jauh
terkait keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Kami juga berharap dari
acara ini dapat merubah mindset pemuda Indonesia agar lebih mengedepankan
budaya tanah air ketimbang budaya dari luar. Tidak hanya itu dari kegiatan ini
kami juga menginginkan tidak hanya mengenal tapi juga generasi muda dapat
menjadi promotor dalam melestarikan budaya mereka sendiri di Era Globalisasi
ini", ujar salah satu panitia acara WSG.
Kegiatan WSG
selain memperbincangkan tentang pengetahuan para narasumber juga menghadirkan
berbagai penampilan luar biasa dari pengurus UKM GAMADIKSI USU dan juga dari
kedua narasumber seperti penampilan dari mahasiswi bernama Dwi Nurul Hasanah
yang membawakan salah satu lagu tradisional dari suku jawa. Selain itu, Rini
Irwani selaku Ketua Pelaksana WSG turut ikut serta menyumbangkan suaranya
dengan membawakan lagu dari suku batak Karo. Tidak lupa juga, kedua narasumber
menghadirkan penampilan dengan alat musik seruling yang memukau seperti Choiri Alwi
menampilkan lamen yang berasal dari suku Mandailing. Masih dengan alat musik
seruling, Roland juga turut membawakan penampilan ratapan kesedihan dari suku
Batak Toba.
Sungguh luar
biasa, bukan?
Penulis : Zahra Zaina Rusty
– Ilmu Komunikasi 2022 (Divisi Komunikasi dan Informasi)