Unit Kegiatan Mahasiswa GAMADIKSI USU

[ARTIKEL] Danau Toba Bukan Tempat Berlabuhnya Limbah


Oleh: Rina D Sibagariang, 100302039

Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Pertanian




Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia yang terletak di Propinsi Sumatera Utara yang berjarak 176 km ke barat dari ibukota propinsi ini yaitu Medan. Sebagai danau hasil volcano tektonik terbesar di dunia, dengan panjang danau 87 km dari baratdaya ke tenggara dan lebar 27 km, lokasi ketinggian 904 meter di atas permukaan laut dan kedalaman maksimal 505 meter, danau ini menjadi salah satu aset pariwisata yang penting bagi Indonesia.
              Danau Toba dikelilingi oleh perbukitan, dengan pohon-pohon yang masih kokoh dan rindang, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk dan di sore hari menikmati pemandangan gunung yang permai dengan pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah. Semua rasa penat yang dirasakan akan hilang di tempat ini. Malam pun pemandangan didanau ini tetap menarik perhatian, karena pinggir-pinggir danau akan tampak terang bercahaya warna-warni oleh lampu rumah masyarakat setempat.
              Danau Toba adalah adalah danau yang bersih, airnya biru dan hangat. Suasana disekitar danau sangat sejuk. Danau Toba adalah panorama yang tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Sumatera Utara. Banyak orang bilang: ”Bukan ke Sumatera Utara namanya, jika belum melihat dan berkeliling Danau Toba”. Wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara tiap tahun berbondong-bondong ke Danau Toba. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya kabupaten Samosir bahwa kunjungan wisatawan ke kabupaten Samosir hingga bulan September 2009 berjumlah 48.615 orang terdiri dari wisatawan manca negara 5.282 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 43.333 orang.
              Kini, Danau Toba tak lagi seindah dulu lagi. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya sampah disekitar danau. Semua limbah dari berbagai sumber berlabuh di Danau Toba. Lihat saja!, sumber pencemaran lingkungan Danau Toba dilakukan oleh hampir semua aspek terlibat didalamnya, seperti: masyarakat (limbah rumah tangga), sektor pertanian (penggunaan pupuk dan pestisida kimia), hotel dan restoran serta tempat kuliner lainnya (pembuangan limbah dan kotoran WC), sektor perikanan (pencemaran air, dan eceng gondok), dan pemerintah pusat dan daerah (penataan ruang, konversi hutan untuk pertanian).
              Semua limbah tersebut akan berkumpul dan bersatu didalam perairan danau dan lama kelamaan akan menjadi toksik, dan akan sangat merugikan. Menurut Barus (2005) yang menyatakan bahwa Danau Toba adalah danau yang mengandung sedikit nutrien, biasanya dalam dan produksi primernya rendah. Sesungguhnya Danau Toba adalah danau yang miskin nutrient, oleh karena itu biota air yang ditemukan disana tidak begitu banyak. Apalagi sekarang, limbah sudah mulai mengakomulasi wilayah danau. Danau yang bersifat toksik atau beracun tentunya akan sangat membahayakan.
              Bahayanya terhadap biota air, akan mengakibatkan biota tersebut kehilangan habitatnya yang lama kelamaan biota tersebut akan pindah dan apabila tidak dapat bertahan kemungkinan akan hilang satu persatu dan bahkan terjadi kepunahan. Terhadap masyarakat, akan kesusahan mendapatkan air bersih, karena sampai saat ini air yang dipergunakan sehari-hari adalah air dari danau tersebut dan akan muncul banyak penyakit serta masyarakat yang menggantungkan nasib sebagai nelayanpun akan merugi, karena ikan yang terdapat didanau sudah semakin sedikit. Hal ini juga akan berdampak bagi pendapatan daerah. Bagaimana tidak? Wisatawan yang dating berkunjung akan berpikir dua kali jika tahu keadaan danau toba sebenarnya dan itu akan mengakibatkan penurunan pendapatan daerah.
              Sebenarnya jika dipikir-pikir dan ditelaah, masyarakat sekitar juga mau peduli dan mau menjaga kelestarian danau, hanya saja masyarakat setempat masih awam dalam pelestarian lingkungan karena penduduk asli didanau tidaklah semua kalangan berpendidikan. Dan pemerintah kurang aktif dalam mengarahkan masyarakat, menghimbau dan mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan Danau Toba serta sering mengadakan penyuluhan akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan dampak dari limbah.
              Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir limbah yang masuk ke danau toba, seperti: diadakannya kebersihan tiap rumah, diadakan hari kebersihan secara bersama-sama antar masyarakat, jangan sampai masyarakat terserang penyakit karena menggunakan air Danau Toba karena biaya berobat bukannya murah dan fasilitas kesehatan disanapun masih minim.




Untuk menanggulangi pencemaran lingkungan di sekitar wilayah Danau Toba diperlukan upaya-upaya nyata dan serius dari para pihak untuk penyelamatan ekosistemnya melalui: pengelolaan sampah, adanya aturan masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya, penanganan limbah rumah tangga, hotel dan restauran yang ramah lingkungan,  penurunan tingkat pencemaran air akibat penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia (pestisida, herbisida dan fungisida) sebaiknya dianjurkan kepada petani agar menggunakan pupuk secukupnya, membuat peraturan terkait dengan larangan membuang minyak ke Danau Toba, usaha perikanan dikelola sesuai dengan daya dukungnya jangan sampai pakannya berlebihan dan mengakumulasi perairan.
              Tidak ada kata terlambat. Kini sudah saatnya masyarakat peka dan turut serta dalam pengelolaan lingkungan perairan Danau Toba, karena sebagai masyarakat setempat tidaklah rela jika Danau toba yang dikenal sebagai danau yang indah dan tampat wisata berubah menjadi tempat berlabuhnya limbah. Hijau Danau Toba…


Daftar Pustaka
Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi. USU Press. Medan.

Biodata
a.   Nama Penulis                                : Rina D Sibagariang
b.   Nama Fakultas & Jurusan             :Pertanian/Manajemen Sumberdaya Perairan
c.   Domisili (Alamat Surat)                : Jl. Jamin Ginting, Kompleks Pamen G14
                                                              Padang Bulan, Medan
d.   Alamat Email                                : rin0a_squall@yahoo.com
e.   Telepon/Ponsel                              : 085373944457

Kategori

Subscribe Us On youtube

Follow Us On fan Fage Facebook

Kategori

Follow Us On Instagram

View this post on Instagram

[Pedoman KIP Kuliah 2020] -----------------------* INFO PENTING * -------------------------- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sudah dibuka pada 2 Maret hingga 31 Oktober 2020. Catat dan ingat tanggalnya. Bagi kamu lulusan SMA/SMK/MA/sederajat baik tahun 2020,2019 ataupun 2018, > Baca langsung pedoman KIP KULIAH dibawah ini, sebagai landasan dalam pendaftaran KIP KULIAH tahun 2020 : https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/panduan > segera daftarkan dirimu pada laman berikut : https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ Sumber: kip-kuliah.kemdikbud.go.id . . . @gamadiksiusu @Permadanidiksinasional @Kemdikbud.ri -------------------- -------------------- Akun Resmi UKM Keluarga Mahasiswa Bidikmisi Universitas Sumatera Utara Periode 2020-2021 Dikelola oleh Divisi Komunikasi dan Informasi GAMADIKSI USU -------------------- UKM GAMADIKSI USU 2020-2021 Ketua Umum : Martinus Putra Antara Sipangkar Sekretaris Umum : Putri Aqila -------------------- Facebook : GAMADIKSI USU Instagram : @gamadiksiusu Email : gamadiksiusu2019@gmail.com Youtube : gamadiksi USU Narahubung Martin : 082276713576 (WA) Waska : 082167570787 (WA) -------------------- #kominfo #gamadiksiusu #bersamabisaluarbiasa #pengurusbarugamadiksiusu #bidikmisi#kipkuliah #alumnibidikmisi#kip #MerdekaBelajar #SNMPTN2020 #KIPKULIAH #Perguruantinggi #SahabatKIP #KIPKULIAH #InfoKIP #CalonMahasiswa #Sma #Smk #Ma #Bidikmisi

A post shared by GAMADIKSI USU (@gamadiksiusu) on